Kita tentu mngetahui Piramida di Mesir kan? tau kah kalian bagaimana sebenarnya Piramida dengan tumpukan batu-batu raksasa tersebut dibangun?
Inilah rahasianya. . .
Sejak lama para ilmuwan bingung bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya. Apa rahasia di balik pembangunan piramida ini?
Inilah rahasianya. . .
Sejak lama para ilmuwan bingung bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya. Apa rahasia di balik pembangunan piramida ini?
Dalam edisi tanggal 1 Desember 2006, Koran Amerika Times menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa
Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah liat hingga menjadi
batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka tinggalkan.
Profesor Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun
menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monumen yang tinggi,
termasuk piramida. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat
batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya, Firaun menggunakan
batu alam.
Piramida, dan lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi.
Lumpur tersebut merupakan
campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air
garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah
liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di
dinding piramida.
Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk
dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu
tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu
terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron,
ahli geologi belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan.
Dengan metode pembuatan batu
besar melalui cara ini, sang profesor membutuhkan waktu sepuluh hari
hingga mirip dengan batu aslinya.
Sebelumnya, seorang ilmuwan
Belgia, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia
di balik pembuatan batu besar di puncak-puncak piramida. Ia pun
berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi, sekarang
saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan
menggunakan tanah liat.”
Selama ini, ilmuwan hanya mempunyai jawaban yang fiktif soal cara membangun piramida Firaun. Bagaimana mengangkat batu-batu besar yang jumlahnya mencapai 2,8 juta batu. Waktu itu, mereka menyatakan secara fiktif bahwa orang Mesir kuno memiliki kemampuan mengangkat jutaan batu yang beratnya sekitar lima atau enam ribu kilogram!
Penemuan
oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu piramida yang
ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar dua puluh
tahun.
Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir
di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa
metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!
0 comments